Indramayu, Bupati Indramayu Nina Agustina kembali meninjau penanganan normalisasi Sungai Cimanuk untuk mengurangi risiko banjir di wilayah perkotaan Kabupaten Indramayu, Kamis (25/7/2024)
Perhatian Bupati Indramayu terhadap tata kelola irigasi sangat tinggi. Berkat upaya dan komitmen Bupati Nina Agustina yang bersinergi dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) tersebut, normalisasi Sungai Cimanuk lama bisa dilaksanakan.
Didampingi Sekretaris Daerah Aep Surahman, Bupati Indramayu Nina Agustina meninjau kondisi sungai Cimanuk lama di wilayah Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan.
Dalam tinjauannya, Bupati Nina mengatakan tujuan dari normalisasi ini untuk mengembalikan dan mempertahankan keadaan alami sungai, sehingga dapat mengalir dengan baik tanpa menimbulkan ancaman banjir, khususnya di wilayah Desa Penganjang dan Babadan.
Menurutnya, dengan sinergitas, kerja sama, dan kesadaran masyarakat, dapat menciptakan sungai yang sehat dan berkelanjutan demi kepentingan bersama. Partisipasi dan dukungan masyarakat tidak hanya memperbaiki kondisi sungai, tetapi juga dapat mempererat ikatan sosial dan kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
Dari kegiatan normalisasi tersebut, Bupati Nina berharap sungai Cimanuk dapat menjadi sumber irigasi pertanian dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat Kabupaten Indramayu.
“Normalisasi ini bisa membuat petani lebih efektif mengelola air untuk keperluan irigasi, airnya juga mengalir lebih jernih dan bersih. Mari dijaga bersama, demi Indramayu yang lebih baik lagi,” tambah Bupati Nina.
Sementara Kasatker OP BBWS Cimanuk Cisanggarung Hendra Kurniawan mengatakan, kegiatan normalisasi Cimanuk Lama ini sepanjang 750 meter. Pihaknya menurunkan 1 unit excavator amfibi agar bisa membersihkan eceng yang berada di tengah sungai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Indramayu, Asep Abdul Mukti mengatakan, jika gulma tersebut dibiarkan, bisa menjadi penyebab banjir karena aliran air terganggu.
Menurutnya, atas arahan dari Bupati Nina Agustina yang menanggapi keluhan masyarakat, Dinas PUPR menggunakan peralatan berat seperti ekskavator dan truk pengangkut membuat normalisasi lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode manual.
Asep menjelaskan, dengan membersihkan eceng gondok dan mengeruk lumpur atau endapan di dasar sungai, dapat memperlancar aliran air. Normalisasi membantu meningkatkan kapasitas sungai untuk menampung dan mengalirkan air hujan dengan baik.
“Gulma eceng gondok telah menutupi permukaan air sungai Cimanuk, sehingga mengganggu distribusi irigasi. Alhamdulillah, walaupun belum semuanya, saat ini sudah mulai terlihat bersih dan air sungainya bisa mengalir,” ujarnya. (WN)