Jabar24-Merasa aspirasinya soal jalan rusak tak didengar, warga kampung Cilangkap Desa Cikembar Kabupaten Sukabumi kembali turun ke jalan. Mereka melakukan aksi damai dengan berjejer di pinggir jalan sepanjang 300 meter sambil membentangkan aneka spanduk dan banner bertuliskan pesan yang sama,Selasa (25/4/2023)
Spanduk bertuliskan antara lain “JABAR SANGSARA, JABAR NALANGSA, Jalan Rusak Dimana-mana, Gubernurnya Tutup Mata, Teu Hayang Deui Milih RK (Ridwan Kamil), Kapok Milih RK, Gubernur yang Manis di Medsos Tapi Pahit di Rakyat”. Begitu bunyi pesan yang disuarakan warga dalam berbagai tulisan di spanduk.
Aksi yang berlangsung tertib dan mengundang perhatian para pengendara mobil itu diikuti oleh sekitar 100 warga yang terdiri dari emak-emak, pemuda dan mahasiswa. Selain berbaris rapih memanjang dengan aneka spanduk yang berisi pesan-pesan kritis, sebagian emak-emak juga ada yang membawa peralatan dapur seperti panci, piring dan ember.
Sebelumnya, aksi serupa dilakukan warga Cikembar pada Desember tahun lalu. Mereka sempat terhibur dan mengaku senang karena Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum langsung merespon seminggu kemudian, dengan mendatangi lokasi jalan rusak. Wagub Jabar berjanji akan memperbaikinya segera. Namun, hingga April 2023, jalan provinsi di kampung Cilangkap itu justru semakin parah.
Juru bicara aksi, Ita Nuraeni, mengaku kesal karena apa yang dijanjikan wagub itu tak kunjung terwujud. “Kenapa sih, pemimpin kita ini mudah banget berjanji, tanpa merasa malu jika tak bisa memenuhi janjinya. Kalau memang tak ada dananya buat perbaikan jalan itu, harusnya tinggal bicara aja kepada rakyat, biar kami semua tahu,” kata Ita.
Menurutnya, rakyat itu sebenarnya bisa paham dan mengerti jika diajak bicara tentang kondisi yang sebenarnya. Termasuk, soal jalan rusak di wilayah Cikembar. Masalahnya, kata dia, rakyat tak punya infromasi yang utuh, apakah benar karena dananya tak ada? Atau karena adanya korupsi?
“Kalau mau jujur, kami ini sebenarnya sudah cukup sabar menunggu lebih dari lima tahun soal jalan rusak ini. Tapi, baru sekarang kami turun aksi karena efek jalan rusak itu sudah sangat parah. Selain terganggungnya lalulintas, juga berpengaruh buruk pada kesehatan warga akibat debu tebal saat tak ada hujan,” ungkapnya.
Sikap senada disampaikan Irwan Sudarwan, kordinator aksi. Dalam orasinya, Irwan menyindir Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang hanya manis di Medsos, tapi faktanya pahit di rakyat.
“Katanya Jabar Juara, faktanya Jabar Sangsara dan Nelangsa. Manis aja di Medsos, tapi pahit di rakyat. Buktinya, keluhan jalan rusak sudah lebih dari 5 tahun aja masih belum direspon,” tegasnya.
Irwan juga menyinggung soal peran perusahaan besar seperti SCG dan GSI yang mobil-mobil besarnya melewati jalan Cilangkap-Cikembar-Cikembang setiap hari. Ia meminta perusahaan besar tersebut, khususnya SCG harus ikut bertanggungjawab atas kerusakan jalan tersebut. Jangan hanya menikmati saja.
“Setiap perusahaan itu kan ada CSR-nya. Mana tuh? Kalau memang mereka sudah memberikan CSR itu kepada pemerintah daerah, silahkan sampaikan kepada rakyat. Jangan sampai ada celah uang CSR dikorupsi,” bebernya.
Meski begitu, Irwan meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Ridwan Kamil tidak mengandalkan perbaikan jalan hanya kepada CSR perusahaan.
“Pemprov sendiri kan punya anggarannya untuk pembangunan jalan. Tinggal, kalau memang dananya tak ada, silahkan sampaikan kepada rakyat. Betul ga dananya tidak ada. Jangan biarkan rakyat menuduh pemimpinnya korupsi,” ungkapnya.
( Doddy )